Jumat, 18 November 2011

PLAYFULL KISS EPISODE 5

EPISODE 5
Seung Jo menahan Ha Ni di tempat tidurnya dan berkata kalau dia adalah pria berdarah panas usia 19 th seperti kata Joon Gu, dan mendekat seolah-olah akan mencium Ha Ni. Ha Ni panik dan berkata kita seharusnya mengawali kencan dengan sehat. Seung Jo geli, sehat? apa maksudmu itu?

Lalu Seung Jo bangun dan ketawa ngakak. Ia cuma menggoda Ha Ni. Membuat Ha Ni malu setengah mati dan lari keluar dari kamar Seung Jo dengan menahan tangis.

Ha Ni tidak tahu kalau Eun Jo yang sudah pulang bersama ayah+ibu melihatnya.
Eun Jo masuk kamar kakaknya dan heran, apa yang terjadi mengapa Ha Ni seperti itu? Seung Jo hanya duduk dan mengambil buku bahasa Inggris Ha Ni sambil geli membaca coretan-coretan Ha Ni.
Sementara Ha Ni menangis di kamarnya. Ha Ni kesal dan ngomel, Baek Seung Jo benar-benar jahat, selalu mempermainkanku. Ha Ni memandangi surat cintanya yang diberi nilai D- oleh Seung Jo dan berkata kalau hatinya tidak mau mendengarnya, dan ia tetap saja menyukai Seung Jo meskipun Seung Jo menyebalkan setengah mati.

Paginya, teman-teman Ha Ni heran mengapa Ha Ni tidak ada dalam daftar calon siswa yang akan diterima Universitas bagus. Akhirnya Ha Ni menemui guru Song Kang Yi yang dengan yakin berkata pasti ada Universitas di luar sana yang bersedia menerimamu. Tapi pilihannya tidak banyak karena nilai dan prestasi Ha Ni sangat kurang.

Tidak ada prestasi, keluarga Ha Ni tidak terlalu berjasa bagi negara, ayah Ha Ni bukan seniman khusus, tidak ada apa-apa. Ha Ni lesu dan guru Song mulai panik, Ha ni mengetuk-mengetuk bolpennya dan guru Song merebutnya, hentikan! kau membuatku gelisah.

Tapi ternyata bolpen itu dari palang merah. Ha Ni adalah pendonor darah reguler. Guru Song semangat lagi, kau seharusnya mengatakan sejak awal, ah ini dia! Pilihan berbakti pada masyarakat! Universitas Parang!

Saat istirahat, Joo Ri mengeluh jadi kau masuk Univ Parang? Min Ah juga? Min Ah mengangguk, ia masuk jurusan animasi.
Joo Ri : Kalian berdua pergi ke Universitas yang sama?

Ha Ni tidak terlalu yakin, masih ada interview. Meskipun aku lolos saringan pertama, aku harus menghadapi interview yang sangat selektif. Mungkin saja aku gagal. Joo Ri berkata kenapa guru tidak mengatakan aku akan masuk ke Universitas mana, dan ia akan mulai menyantap hotdognya ketika Jun Gu datang merampasnya. Lihat kau ini, hentikan makanmu.

Joo Ri marah, aku sedang kesal, kembalikan! aku heran kenapa jarang melihatmu, padahal Ha Ni ada di sini? bagaimana kau bisa muncul tiba-tiba seperti hantu?

Joon Gu berkata apa kalian tidak tahu? Ha Ni adalah sistem navigasiku. Dia akan mengatakan kemana aku harus pergi, lokasinya, arahnya, dan kecepatannya. Lalu Min ah melihat Seung Jo bersama seorang pria yang sepertinya perwakilan dari kampus terkenal.

Keempat anak itu mengintip dan melihat Seung Jo yang setengah bosan mendengarkan penjelasan orang itu. Seung Jo tampak kesal. Dalam ruang kelas istimewa, semua anak serius belajar, kecuali satu, Baek Seung Jo. Ia hanya bertopang dagu dan akhirnya keluar. Membuat rekan-rekannya heran.

Seung Jo duduk sendiri dalam gelap, ia tampak merenung. Di ruang guru, Guru Song Kang Yi sibuk mengisi aplikasi Ha Ni dan Guru Seung Jo mendekat untuk melihat.

Guru Song minta rekomendasi dari Wakil Kepala Sekolah, tapi ditolak, bagaimana aku bisa memberi rekomendasi untuk anak peringkat bawah? Tapi guru Song membela, Ha Ni ini berhasil masuk peringkat 50 besar hanya dalam 2 minggu.
Wakil KepSek : Jika Oh Ha Ni berhasil masuk Universitas Parang, maka aku adalah anakmu, guru Song!

Lalu Wakil Kepsek pergi. Dan Guru song duduk tetap konsen untuk mendaftarkan Ha Ni. Guru Seung Jo memberikan vitamin C, ini buatmu, masukkan ke air dan minumlah. Untuk pertama kalinya kau seperti manusia. Guru Seung Jo langsung kabur dan Guru Song Kang Yi hanya berkata, jadi sekarang kau menyukaiku.

Malamnya, Ha Ni berkutat di depan kompinya. Ia membuat surat pengenalan seperti resume, untuk mendaftar ke Univ. Parang. Lalu ia klik klik dan tiba-tiba formnya hilang! it's gone! hanya layar windows dan tiba-tiba ada pesan error. Ha Ni main klik saja dan voila, lenyaplah hasil ketikannya, lalu Ha Ni teriak membuat rumah gempar.

Akhirnya Seung Jo duduk dan menolong Ha Ni. Seung Jo kesal, kenapa kau membuka begitu banyak tab yang tidak perlu? Eun Jo ada di belakang mereka dengan cemberut, dan Ibu dengan harapan cemas. Bagaimana, bisa tidak?

Ha Ni mengeluh dan ribut. Seung Jo membentaknya, diam! aku tidak bisa konsen. Ha Ni langsung menutup mulutnya dan menunduk.

Seung Jo akhirnya booting ulang dan mengembalikan file Ha Ni. Ha Ni senang sekali, benarkah? Seung Jo hanya berkata cepat selesaikan! Lalu duduk di belakang kursi Ha Ni.

Ibu lega dan menyeret Eun Jo keluar, ayo Eun Jo kita makan, Eun Jo entah mengapa terus saja melotot ke arah Ha Ni dan tidak ingin keluar. Ha Ni mengucapkan terima kasih lalu melanjutkan aplikasinya.
Seung Jo tanya, Universitas Parang ya?
Ha ni : Ya, tapi kesempatanku sangat tipis karena nilai-nilaku benar-benar jelek.

Seung Jo heran, dan kau tetap berusaha keras meskipun kau tidak punya kesempatan? Ha Ni berkata dia tetap harus melakukan yang ia bisa. Seung Jo tanya, mengapa Ha Ni pergi kuliah?

Ha Ni : Mengapa? yah, untuk belajar dan...
Seung Jo : Kau tidak ada yang bagus, atau punya satu keahlian, jadi mengapa kau tetap melakukannya?

Ha Ni menjawab yah kalau tidak belajar, paling tidak aku ingin menemukan tujuan dalam hidupku. Mencari tahu apa yang kusuka dan apa keahlianku.
Seung Jo : Dan apa kau bisa tahu kalau itu terjadi?
Ha Ni dengan yakin berkata ia bisa. Yaitu ketika jantungmu berdebar dengan kencang jika kau menemukan sesuatu yang kau suka.

Ha Ni memegang dadanya. Seperti ketika ayah mencium aroma mie, jantungnya pasti berdebar kencang. Seung Jo juga memegang dadanya, tapi tidak merasakan apapun, ia berkata Aku ingin mengalami perasaan seperti itu juga. Lalu Seung Jo sadar, ia terlalu banyak bicara, dan menutupinya dengan berkata Ahh...cepatlah! Seung Jo keluar kamar.

Ha Ni tersenyum dan berkata sendiri, aku tidak pernah memikirkan itu sebelumnya, kenapa aku masuk kuliah. Yah anak genius pasti punya kesulitannya sendiri. Hei apa dia barusan terbuka tadi padaku?

Paginya, Guru Song Kang Yi gembira sekali, ia mendapat e-mail dari Univ Parang yang menyatakan kalau Oh Ha Ni dan Go Min Ah diterima untuk mengikuti interview. Ia menunjukkan surat itu pada Wakil Kepsek. Song Kang Yi puas sekali.

Berita itu juga diterima oleh kelas Ha Ni dan Joo Ri tanya, apa berarti kalau kalian lulus interview, maka kalian akan masuk ke Univ. Parang? Ha Ni sedikit cemas, apa yang akan mereka tanyakan ya, aku tidak bagus kalau urusan bicara.

Tapi Bong Joon Gu dengan kepercayaan mutlak pada Ha Ni berkata tidak mungkin Ha Niku gagal, kalaupun sampai gagal, ia sudah sampai sejauh itu. Ha Niku sungguh hebat, iya kan? Ketika ditanya apa Ha Ni punya sesuatu yang akan membantunya. Ha Ni berkata ya, langit pasti akan membantuku.

Dan langit benar-benar membantu Oh Ha Ni dalam bentuk topan "LANANIM" yang melanda seluruh Korea. Pohon-pohon bertumbangan, angin bertiup kencang, hujan lebat, halilintar dll. Pokoknya bukan cuaca favorit untuk keluar rumah.

Ayah Ibu Baek berkata jangan pergi Ha Ni. Ha Ni berkata tidak apa-apa, kereta bawah tanah akan aman, lagi pula itu cuma hujan. Ayah Baek berkata bukan hujan biasa, tapi topan! Ha Ni tetap ingin pergi.

Ayah Ha Ni juga merasa lebih baik Ha Ni tidak datang interview, tapi Ha Ni berkata apa ayah pikir aku tidak punya kesempatan? Apa ayah tidak percaya padaku?

Ha Ni ingin pergi karena itu satu-satunya Univ yang bersedia menerimanya, jadi untuk menunjukkan rasa terima kasih, aku harus pergi.

Akhirnya mereka mengijinkan Ha Ni pergi. Tapi kereta bawah tanah juga tidak lancar, karena cuaca buruk, air akan memenuhi rel dan penumpang harus turun di stasiun berikutnya. Ha Ni terpaksa harus berjuang melawan topan badai untuk mencapai lokasi interview.

Di Lokasi interview Univ. Parang, tidak banyak siswa yang hadir karena cuaca buruk. Salah seorang konselor berkata apa lebih baik kita tunda saja interviewnya?

Tapi Konselor senior berkata tidak perlu, berapa banyak badai yang terjadi di daerah ini sepanjang hidup? Apa kita harus menundanya dan mengakhirinya kalau itu terjadi? Tolong panggil yang berikutnya.
Petugas : siswa berikutnya, silahkan masuk.
Ha Ni, basah kuyup dan lusuh, jalan masuk menghadap para konselor. Ha Ni duduk dan bersin, lalu tersenyum minta maaf.

Di rumah, Ibu menyiapkan makan untuk Eun Jo dan Seung Jo. Eun Jo senang karena tidak harus sekolah karena badai. Ibu berkata Ha Ni tetap pergi untuk interview di cuaca buruk seperti ini. Seung Jo yang baca koran tiba-tiba merasa resah.

Kembali ke ruang interview. Konselor mengamati foto-foto Ha ni dan tersenyum geli, ini menarik, baiklah sekarang katakan pada kami, apa yang paling kau suka.
Ha Ni tanpa berpikir menjawab, Baek Seung Jo! Para konselor heran dan Ha Ni menjelaskan, orang, maksud saya, saya tertarik dengan orang.

Oh begitu, kata Konselor. Ha Ni mulai ngoceh, akhir-akhir ini, saya bertanya-tanya jika kita ketemu orang lain, berapa lama kita akan bisa mengenal orang itu, apa mungkin bagi kita untuk mengerti orang itu sepenuhnya. Saya yakin saya tidak pernah akan mengerti Baek Seung Jo.
Para konselor tidak terlalu terkesan dan mereka berkata, mengapa kami harus memilihmu?
Ha Ni : Apa?

Konselor senior: surat rekomendasi gurumu setara dengan amatiran hanya menjelaskan bahwa kau murid ranking 90 yang naik ke ranking 50 hanya dalam waktu seminggu dan turun lagi dalam ujian berikutnya. Kau juga pendonor tetap, tapi hanya berdasar itu, bagaimana kau bisa lolos tahap awal?

Konselor yang lebih muda menjelaskan kalau anak ini mendapat nilai tinggi dalam pengenalan personal, percaya dirinya lumayan tinggi dan jasa sosialnya bagus sekali. Tapi Konselor senior berkata kita tidak begitu saja memilih orang, jadi katanya pada Ha Ni, jika ada alasan mengapa kami harus memilihmu, katakan pada kami sekarang.

Ha Ni tertegun dan melihat jam. Konselor berkata, kau masih punya satu menit lagi. Ha Ni masih blank. Konselor tidak sabar dan berkata baiklah, jika tidak ada yang akan dikatakan kau tidak perlu mengatakan apapun. Terima kasih, berikutnya.

Ha Ni lemas dan ia berdiri, lalu menghormat dan jalan keluar. Tapi sebelum sampai pintu keluar, Ha Ni menoleh, maaf..Para konselor mendongak.

Ha Ni : Anda benar, anda benar sekali. Saya sama sekali tidak punya bakat apapun. Bisa lolos tahap pertama saja sudah merupakan keajaiban bagi saya. Dan saya sangat bersyukur karenanya.Tapi ada yang ingin saya katakan, Silahkan pilih murid yang nilainya bagus dan yang sudah melakukan banyak jasa dalam masyarakat, lebih dari saya. Tapi jika murid itu malas dan tidak kerja keras, jika murid itu adalah orang yang akan menyerah karena ditertawakan, dan anda pikir orang itu tidak tepat untuk kampus anda, maka pilihlah saya!

Saya lebih lambat dari kebanyakan orang, tapi saya tidak pernah menyerah. Saya selalu melakukan segalanya sampai akhir. Itulah mengapa saya dijuluki "Super Snail Star" , Coba saja memelihara keong. Lalu Ha Ni membungkuk memberi hormat dan pulang.

Di rumah, Ha Ni merasa tidak yakin akan bisa lolos Univ. Parang. Eun Jo berkata aku tahu dan Ibu langsung membungkamnya! Ibu menghibur Ha Ni, ah kan hasilnya juga belum keluar. Benar, kata ayah Seung Jo, kau masih bisa belajar lagi dan pergi dengan Seung Jo.

Tapi Seung Jo tiba-tiba mengejutkan semuanya dengan berkata : Aku tidak akan mengikuti test. Aku tidak akan kuliah.
Ayah Seung Jo : Mengapa?
Seung Jo : Karena tidak ada yang kusukai dan aku juga tidak ingin pergi kemanapun.
Ayah Seung Jo : Lalu kau mau apa setelah lulus nanti?
Seung Jo : Aku bisa cari kerja paruh waktu.
Ayah Seung Jo membentak : Baek Seung Jo! Apa hidupmu itu adalah lelucon? Heh? Apa kau ingin hidup sesukamu?

Ibu mencoba menenangkan ayah. Dan berkata pada Seung Jo apa kau mau menjalankan bisnis dengan ibumu? Kita buka online shopping mall saja bagaimana?

Seung Jo berkata lalu bagaimana aku harus hidup? Ayahnya kaget. Seung Jo melanjutkan karena dia tidak tahu bagaimana menjalani hidupnya dan ia tidak tahu apa yang harus ia pilih, ia tidak ingin hidup begitu saja tanpa motivasi. Jadi aku memilih tidak pergi kuliah.

Ayah Seung Jo tidak bisa menjawab, ia bingung,
Ayah Ha Ni berkata : Kau bisa belajar dan mengambil alih bisnis ayahmu.
Seung jo : Kalian tahu betapa egoisnya aku kan, aku tidak punya rencana mengambil alih bisnis yang tidak aku sukai. Ayahnya teriak lagi, Baek seung Jo! Seung Jo meletakkan sumpit, aku sudah selesai dan naik ke atas.

Ha Ni tertegun dan ingat kata-kata Seung Jo, aku juga ingin merasakan perasaan seperti itu. Ayah Ha Ni mengundang teman2 dekat Ha Ni untuk makan bubur Bulhap. Ini akan membuat kalian tidak akan drop out.

Ha Ni tidak bersemangat dan Bong Jun Gu menghibur, Ha Ni-ah, nikmati saja bubur buatan ayahmu dan kemudian kau tinggal jalan dengan kepala tegak, ok?

Jun Gu tanya pada Ayah, apa ini oktopus? Ayah Ha Ni terkesan, wah kau lumayan pintar. Jun Gu berkata ia hebat dalam merasakan makanan. Ayah Ha Ni minta semua makan, ayo makan2 dan kalian akan sukses dalam ujian. Ha Ni minta ayahnya membungkus satu porsi bubur lagi.

Ha Ni membawa bubur dan mengetuk kamar Seung Jo, Seung Jo kau sudah tidur? Buka pintunya. Ayahmu cemas dan ia terus memikirkanmu, ia tidak banyak tersenyum.

Ha Ni : Seung Jo, kau ikut ujian saja dan baru memutuskan tentang kuliah nanti. Apa yang akan kau lakukan jika kau tidak ikut ujian, Buka pintunya sebentar..
Tetap tidak ada reaksi. Seung Jo diam saja di kamarnya.

Ha Ni : Kau punya banyak kemampuan, jadi kau harus menggunakan kepalamu untuk kepentingan orang lain. Aku percaya orang yang punya banyak harus membagi kekayaan mereka. Aku misalnya, ingin membagi segalanya tapi aku tidak bisa karena aku tidak punya apa-apa.

Ha Ni menghela nafas, aku tinggalkan ini disini, ya? Makanlah sebelum dingin! Kita ketemu besok pagi! Ha Ni meletakkan nampan isi bubur dan kado di depan kamar Seung Jo dan pergi. Perlahan Seung Jo membuka pintu kamarnya.

Seung Jo membuka kado dari Ha Ni, ternyata isinya garpu. Seung Jo tersenyum dan membaca pesan Ha Ni, semangat! Baek Seung Jo yang terbaik. Paginya, semua keluarga termasuk Ha Ni harapan cemas menanti Seung Jo. Ternyata Seung Jo turun ke bawah, semua lega. Sayangnya Seung Jo batuk-batuk. Ibu kaget, kau demam ya? Ha Ni langsung berkata ah aku punya obat! Lalu ia merogoh kantung tasnya dan mengeluarkan obat, ini manjur sekali. Minumlah.

Eun Jo datang membawakan air. Seung Jo tersenyum dan minum obatnya. Lalu setelah minum ia tanya, obat ini tidak menyebabkan ngantuk kan?
Ha Ni baru sadar dan membaca petunjuk di bungkusnya, jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi saat minum obat...Seung Jo menghela nafas.
Ha Ni panik, ah ..lalu ia merogoh mulut Seung Jo, ayo muntahkan! Seung Jo kaget, apa-apaan kau ini! Kau ini selalu sama saja!

Ibu geli melihat Ha Ni panik dan berkata ah tidak apa-apa, kau kan kuat katanya pada Seung Jo. Ayah Ha Ni berseru, tunggu-tunggu..ini aku sudah menyiapkan makan siang khusus yang bergizi untuk kalian. Seung Jo tersenyum, terima kasih banyak. Ayah Seung Jo heran, hei bro, kapan kau menyiapkan ini? ayah Ha Ni hanya tersenyum dan berkata pada dua anak itu, semangat ya!
Ha Ni dan Seung jo jalan dan Ha ni menepuk-nepuk pundak Seung Jo, kau membuat keputusan yang benar. Seung Jo mengejek lagi, apa maksudmu dengan garpu itu? apa kau pikir aku ini kau?
Lalu mereka sampai di persimpangan, Seung Jo minta Ha Ni jalan dari arah berlawanan, Ha Ni mengangguk-angguk dan bicara sendiri, ah ya..jalan kita berpisah kalau sampai disini. Ah benar, Baek seung Jo harus menjalani jalannya sendiri. Lalu Ha Ni teriak, semoga sukses! fighting!
Seung Jo menoleh dan gelenggeleng lalu melambai sambil jalan pergi. Ha! Di rumah, ayah+ibu dan ayah Ha Ni minum teh bersama dan merasa lega karena Seung Jo akhirnya pergi ujian. Ayah Seung Jo mengeluh anak itu tidak seperti anakku. Ibu heran, kemarin ia sama sekali tidak mau pergi, apa yang membuatnya berubah secara tiba-tiba ya?

Eun Jo duduk di mejanya sambil main, dan ia tidak bisa konsentrasi, tiba-tiba ia berkata aku merasa tidak enak..dan menghela nafas, ada sesuatu yang membuatku tidak enak...
Di ruang ujian kelas istimewa, Seung Jo berusaha keras melawan kantuk dan ia terperanjat ketika guru mengumumkan, anak-anak waktu tinggal 15 menit lagi. Guru jalan ke arah Seung Jo dan heran melihat lembar jawaban Seung Jo yang masih kosong, kau belum menjawab apapun?

Seung Jo berkata saya tadi minum obat demam. Guru hanya menepuk-nepuk bahu Seung Jo saja dan jalan. Seung jo langsung secepat mungkin mengisi lembar jawabannya.
Di kelas Ha Ni, anak-anak mengikuti ujian dengan diiringi. Setelah selesai ujian, Ha Ni, Joo ri dan Min Ah santai di ruangan mereka. Ha ni menceritakan saat ia harus menghadapi para konselor, apa kalian tahu, dia seperti nenek sihir! Hei Joo ri, apa yang kau lakukan? Joo Ri berbalik dan tarra..dia pakai make-up!

Joo Ri : Hei aku mirip Ga In kan? lalu Joo Ri dan Ha ni menari-nari.
Joo Ri juga merias Ha Ni, Ha ni coba pakai bulu mata ini, meskipun kau tidak memakainya, bulu matamu sudah bagus, ah kau kelihatan cantik sekali.

Lalu Hong Jang Mi dkk masuk dan menyindir Ha Ni, apa kau sudah merasa kalau hidupmu sempurna dan sekarang mau menambahkan make-up? Apa kau tidak tahu, gara2 kau memberikan obat yang membuat kantuk, Seung Jo-oppa jadi tertidur saat ujian dan baru menyelesaikan ujiannya di menit2 terakhir? Apa kau masih pantas menyukainya?

Ha ni kaget dan ia merasa bersalah. Ia langsung melepas bulu mata palsunya.
Ha Ni pulang ke rumah dalam keadaan lesu dan merasa bersalah. Ah kau pasti bisa kan, bagaimanapun kau Baek Seung Jo, tapi..kalau karena obat itu.

Ha ni naik dan melihat Seung Jo di kamar mandi, dia tidak berani menegurnya dan sembunyi di balik dinding.

Paginya, Ibu Song Kang Yi membagikan hasil tes untuk beberapa siswa di kelas Ha Ni. Hampir semua tidak lulus tes masuk universitas. Lalu Bong Joon Gu ternyata Joon Gu juga tidak lulus. Ibu Song merasa sedih. Tapi Joon Gu justru menghibur, jangan sedih seperti itu, aku sudah punya rencana untuk hidupku.
Guru Song : Benarkah?

Lalu Joon Gu juga berkata pada Ha Ni, jadi Oh Ha Ni, kalau nilaimu juga tidak bagus, jangan cemas, aku pasti akan menjagamu, ok? Teman-temannya langsung ribut.

Sayangnya Oh Ha ni tidak terlalu mendengar apa kata Joon Gu, ia sibuk dengan perasaan bersalahnya pada Baek Seung Jo. Seung Jo juga menerima kertas hasil ujian dan ia terkejut.

Teman-temannya juga tampak ingin tahu. Guru Seung Jo heran, ada apa?
Seung Jo : Tidak, tapi melihat ini, saya pikir saya mungkin benar2 jenius.
Guru : Kau ini kenapa? kau membuatku takut. Sekarang tinggal interview saja. Kau akan masuk ke Univ. Tae Sang kan? Tapi sejujurnya, dengan bakatmu itu masuk Univ. Tae Sang sepertinya sia-sia, kau seharusnya masuk ke Harvard.
Lalu Guru memeluk Seung Jo, selamat, Seung Jo-yah! Teman-temannya bersorak.

Banzai!!! Ha Ni teriak-teriak. Teman-temannya hanya geleng kepala, kau masih bisa teriak-teriak meskipun nilaimu seperti itu? Ha Ni menunduk lalu tertawa senang, bagaimana aku bisa tidak gembira? dia lulus? Hidup Baek Seung Jo! Hidup Korea!!

Di rumah, Ha Ni terus menanti telp berdering, ayo berdering..ring..ring..Ibu Baek juga ikut menunggu sambil beres-beres. Lalu telp berdering, Ha Ni dan Ibu langsung waspada. Ha Ni menerima telp, halo? Lalu ia menjawab, bukan..ini bukan restoran bebek panggang.

Telp berdering lagi, Ha Ni menerimanya, dari Univ Parang ? Ha Ni sudah loncat-loncat senang, ternyata itu Eun Jo! dia main-main dengan Ha Ni. Membuat Ha Ni dan Ibu kesal, Baek Eun Jo! Sepertinya Eun Jo mulai suka dengan Ha Ni.

Ha Ni lesu, Baek Seung Jo akan masuk ke Univ Tae Sang..lalu telp berdering, ternyata dari Min ah, ia lulus dan masuk ke Parang. Ha Ni hanya bisa mengucapkan selamat. Min ah minta Ha Ni jangan menyerah.

Ha Ni terus menanti telp, hari itu adalah hari penentuan. Seung Jo masuk dan melihat Ha Ni masih menunggu telp, Ha Ni tidak mau makan. Ibu membujuknya makan buah, tapi Ha Ni menolaknya.
Ha Ni : Sepertinya aku tidak diterima, ini sudah jam 10 malam, aku tahu nenek sihir itu, ah maksudku profesor yang menakutkan itu tidak ada alasan untuk menerimaku.
Tiba2 telp berdering. Ha ni mengangkatnya, ia sudah tidak semangat, halo? ya ini saya. apa Univ. Parang? hei! Baek eun Jo! Eun Jo muncul di belakang mereka, ada apa?

Ha Ni kaget, ini bukan Eun Jo? berarti..oh Halo..ya, maaf saya pikir ini adalah telp iseng.
Parang : Baru saja ada satu siswa yang mengundurkan diri, jadi kau kami terima dengan karena keadaan istimewa.
Ha Ni : Baik-baik aku akan masuk! aku akan masuk!

Ibu, Ha Ni langsung sorak sorai. Ibu memeluk Ha Ni dan Eun Jo dan gembira sekali. Di luar, Baek Seung Jo ternyata juga mendengar itu dan ia tersenyum senang. Ha!

Ayah+Ibu Baek dan Ha Ni merayakan ini di restoran ayah Ha Ni. Semua senang Ha Ni berhasil. Ayah Seung jo memberikan hadiah untuk Ha Ni, ini bukalah. Ayah yang memilihnya sendiri.

Ha Ni membuka dan ternyata mantel musim dingin merah yang bagus sekali. Ha ni langsung senang, terima kasih banyak, ini cantik sekali. Lalu Ibu juga memberikan hadiah, Ha ni membukanya, wah tiket pertunjukan musikal, aku belum pernah menonton pertunjukan seperti ini.

Ibu minta Ha ni menunggu di depan teater, hari Sabtu jam 2:30. Jangan lupa ya. Ha Ni dengan mengenakan mantel merahnya menunggu di depan teater. Ibu menelepon, Ha Ni-ah kau dimana, ah kau sudah disana ya? aduh bagaimana ini, aku terjebak macet. Eun Jo yang bersama ibu heran, tidak macet kok. Ibu sengaja melakukan ini, agar Ha Ni bisa nonton bersama Seung Jo saja.

Ha Ni menikmati pertunjukan dan melihat ke tempat duduk kosong di sebelahnya. Ha Ni melihat pertunjukan lagi dan merasa ada orang yang duduk, ia menoleh dan tarra.

Ha Ni bengong, Seung Jo menunjuk ke arah stage, ke sana lihat ke sana! Tapi Ha Ni menoleh terus, sampai Seung Jo harus memutar kepala Ha Ni ke arah panggung, Ha Ni menoleh lagi.

Setelah pertunjukan selesai, keduanya jalan pulang dan Ha Ni terus mencubit pipinya, ia masih tidak percaya, ini Baek Seung Jo?
Seung Jo : kenapa? apa kau mau aku mencubitnya untukmu?

Ha Ni heran, kenapa ini bisa terjadi ya. Seung Jo menjawab, menurutmu?

Ibu pulang ke rumah bersama Eun Jo dan bangga, Eun Jo, ibumu ini aktris yang hebat kan? kau dengar aku di telp kan? Apa aku jadi aktris saja ya.
Eun Jo : apa ibu pikir ini karena akting ibu?
Ibu : Apa?
Seung Jo masih jalan bersama Ha Ni dan Ha Ni tanya mengenai univ Tae Sang. Seung Jo berkata kenapa kau juga membahas ini, semua orang sepertinya meributkan ini. Ha Ni berkata itu karena Seung Jo pintar, jadi pasti banyak yang bisa diraih Seung Jo. Hiduplah dengan gembira.
Seung Jo : gembira?

Ha Ni : Ya, nenek-ku selalu berkata hiduplah dengan gembira. sehingga kau membuat orang di sekitarmu gembira. kalau kau masuk Univ. Parang, aku akan membuat hidupmu gembira.
Lalu keduanya ada di depan mesin boneka, dan Seung Jo berusaha mengambil satu untuk Ha Ni.Ternyata bisa! woi keren. Ha Ni sorak sorai, lalu langsung diam ketika Seung jo melotot padanya. Seung Jo melempar boneka itu. Ha Ni berseru, hei..kau tidak mengambilnya.

Seung Jo berkata Apa aku mengambilnya untuk dimainkan? itu terjemahannya : Seung Jo ingin memberikan hadiah untuk Ha Ni sebagai tanda lulus.
Ha Ni senang sekali dan langsung mengambilnya.

Ketika mereka akan jalan lagi ada yang teriak-teriak memanggil Ha Ni, Ha Ni-ah! ternyata Bong Joon Gu bersama rombongan Bye Bye Sea-nya.

Ha Ni, Seung Jo, dan Joon gu minum bersama. Joon gu kaget sekali saat mendengar Ha Ni habis pergi nonton drama musikal bersama Seung Jo. Ini membuat kepalaku sakit.

Joon Gu : Apa dia mencoba mendekatimu?
Ha Ni : Mendekati?
Joon Gu : Iya, apa saat pertunjukan dia mencoba memegang tanganmu, kau tahu pura-pura makan popcorn atau sebagainya, Seung Jo hanya mencibir mendengar itu dan Ha Ni berkata tidak, di pertunjukan musikal, tidak makan popcorn.

Joon Gu : Oh, benarkah? Lalu kalian makan apa? Oh! dia membelikanmu boneka?
Ha Ni berkata tidak, Seung Jo mendapatkannya untukku. Dari mesin disana itu. Ini hadiah untuk kelulusan.

Joon Gu panas dan melempar boneka itu, boneka jelek, kenapa dia memberi hadiah murahan seperti ini. Lagipula apa susahnya mendapat boneka dari mesin? semua juga bisa.
Ha Ni : tidak semua orang bisa melakukannya.

Seung Jo sepertinya panas juga hahaha..dia remas gelas kertasnya dan melemparkannya ke tong sampah dekat situ, dan...masuk!
Ha Ni langsung kagum, hei apa kau lihat itu? keren!

Joon Gu panas, apa susahnya, dia langsung melakukan hal yang sama, tapi dengan balik badan, dan masuk!

Seung Jo kesal, lalu berdiri dan mengambil kaleng minuman di meja sebelah, setelah mengukur jarak, dia melempar kaleng itu ke udara dan menendangnya sambil berputar, dan...masuk!
Ha Ni terpana karena kagum. Seung Jo jalan pergi sambil nyengir. Tapi Joon Gu tidak terima, hei! kau mau kemana?

Seung Jo berhenti. Joon Gu berdiri, lihat ini. Lalu ia mengambil gelas kertas, meremasnya dan menendang dengan gaya salto. Then...gubrak!

Joon Gu jatuh terjengkang. Anggota Bye-bye sea langsung mengerubuti Joon Gu, dan Ha Ni ngakak. Seung Jo hanya tersenyum geli dan puas. Joon Gu masih tidak terima dan ia mencoba lagi, lihat ya..lihat ini.

Ha Ni tiba-tiba berpikir, ah ini seperti dalam film, lalu ia berkhayal. Ha Ni adalah seorang putri yang dikejar oleh Ksatria Joon gu, tapi Putri Ha ni tidak bisa memberikan cintanya untuk Ksatria itu.

Muncul Ksatria Seung Jo yang menyelamatkannya. Hahaha konyol. Seung Jo bahkan berkata :
Seorang pengecut mati berkali-kali, tapi cinta hanya mati sekali. Bukan kematian jika aku mati untukmu, tapi itu cinta.

Kemudian keduanya bertempur. Kemudian dalam satu serangan, Ksatria Joon Gu akan menebas Ksatria Seung Jo.
Putri Ha Ni panik dan merentangkan tangan, jangan!

Lalu kembali ke alam sadar. Seung Jo bengong melihat Ha Ni, apa lagi ini?
Ha Ni sadar semua melihatnya, ia malu juga dan pura-pura olah raga, satu..dua..satu..dua.
Paginya, Seung Jo siap berangkat ke Univ. Tae sang dan semua keluarga memberi semangat. Ayah Ha Ni berkata jangan kecil hati meskipun ada yang kasar padamu. Ayah Seung jo berkata lakukan yang terbaik. Ibu dan eun Jo juga memberi semangat.

Seung jo berangkat dan semua lega. Tapi Ha Ni langsung masuk dan mengenakan baju hangatnya. Mau kemana?
Ha Ni : hatiku tidak tenang, aku harus memastikan kalau dia masuk ke ruang ujian.
Eun Jo merengut, ini benar-benar mengkhawatirkan.

Seung Jo jalan tapi ia tahu kalau Ha Ni menguntitnya. Seung Jo pura-pura tidak tahu dan senyum simpul.

Ha Ni menyeberang jalan dan menjatuhkan bonekanya. Ketika sampai seberang, Ha Ni baru sadar kalau bonekanya hilang.Ha Ni melihat bonekanya masih di zebra cross, tapi Seung Jo hampir menjauh, Ha Ni panik, dan ia melihat lampu berubah menjadi hijau.

Seung Jo jalan terus. Tapi terhenti tiba-tiba karena suara benturan dan beberapa anak sekolah menunjuk, eh lihat! gadis itu tertabrak mobil! Seung Jo terkesiap dan menoleh dengan ketakutan.

Ha Ni dibawa ke RS. Ayahnya menunggu Ha Ni sadar sambil menangis terisak. Ayah dan Ibu Seung Jo juga ada. Ibu teriak, ah Ha Ni sadar.Semua merubung Ha Ni, kau tidak apa-apa? Ha Ni tanya ini dimana? RS.

Ibu : Kau kecelakaan.
Ha Ni masih menanyakan Seung Jo dan lega ketika mendengar kalau Seung Jo sudah ke Universitas. Ah,itu melegakan. Tapi tiba-tiba Seung Jo muncul di pintu kamar Ha Ni. Membuat semua kaget, kau datang?
Semua terperangah.


BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar