Minggu, 16 Oktober 2011

PLAYFULL KISS EPISODE 3

EPISODE 3
Gendong! gendong! semua teman-teman Ha Ni teriak-teriak. Ha Ni : Jangan salah paham aku tidak ada hubungannya dengan ini.
Seung Jo : Oh Ha Ni, aku tahu kau yang melakukannya.
Seung Jo mendekati Ha Ni dan terlibat pembicaraan pribadi. Ha Ni serba salah, mereka sudah mengakhiri taruhan tapi teman-temannya tidak tahu.
Seung Jo : Apapun situasinya, kau selalu jadi ancaman
Ha Ni : Apa? Ancaman? baiklah apa aku bisa mengatakan pada semua orang kalau kita tinggal bersama?
Seung Jo : Apa kau sudah gila?
Ha Ni : Lalu apa yang harus kulakukan?

Seung Jo akhirnya bersikap ya sudah gendong ya gendong. Tapi giliran Ha Ni yang menolak karena sudah sebal dengan sikap Seung Jo.
Ha Ni : Tidak mau.
Seung Jo : Apa maksudmu kau tidak mau? Jika kau merasa sangat salah, ayo naik!
Ha Ni : Aku sudah bilang aku tidak mau!
Seung Jo menarik pergelangan tangan Ha Ni dan Ha Ni protes.

Joon Gu tidak terima, Baek Seung Jo, sebaiknya segera lepaskan pergelangan tangannya! Seung Jo melihat dingin ke arah Joon Gu, kau lagi. Joon Gu minta maaf karena tidak percaya Ha Ni masuk 50 besar, jadi untuk memperbaikinya, aku yang akan menggendongmu dan lari beberapa kali, ayo naik!
Ha Ni tidak mau, Ju Ri dan Min Ah juga mengusir Joon Gu, hei kau pergi saja! Tapi Bong Joon Gu tidak mau mendengar mereka dan ia lebih agresif, ia langsung saja mengangkat Ha Ni dan menggendongnya keluar. Ha Ni teriak-teriak, apa yang kau lakukan! lepaskan!
Bong Joon Gu ingin tahu, apa yang akan dilakukan Ha Ni pada Seung Jo. Ha Ni terus saja teriak minta diturunkan, aku tidak bercanda, turunkan aku!

Akhirnya Joon Gu menurunkan Ha Ni dan ia berkata apa salahku? Lalu dengan curiga ia tanya, Ha Ni, apa kau masih menyukai Baek seung Jo? Biarpun ia sudah menghinamu, kau masih menyukainya? Apa mungkin pria idamanmu adalah pria kaku seperti dirinya.
Ha Ni : Tidak! Aku tidak menyukainya. Mengapa aku harus menyukainya? Apa bagusnya pria brengsek seperti itu?
Joon Gu : Ya itu baru gadisku.

Ha Ni : Ia punya pedang di lidahnya. Dia punya bakat merendahkan orang, dia egois dan angkuh. Dia tidak punya rasa kemanusiaan sedikitpun. Bagaimanapun, dia adalah brengsek paling kasar sedunia!

Joon Gu : Jadi kau tidak menyukainya?
Ha Ni : Aku tidak menyukainya!

Teman-teman sekolah Ha Ni menggosipkan Ha Ni, jadi itu gadis yang akhirnya masuk ke ruang belajar istimewa? Mengagumkan, aku cemburu. Teman lain berkata tapi dia yang sudah dipermalukan oleh Baek Seung Jo. Oh yang sudah ditolak ya. Tapi dia cukup manis.
Ha Ni gembira sekali ketika masuk ke ruang belajar istimewa dan membuat heran guru karena Oh Ha Ni? ada di sini? tidak salah? dia duduk di bagian belakang.
Di ruang belajar istimewa. Suasana sunyi dan tenang. Ha Ni duduk di belakang dan ia mengamati seorang gadis yang menawarkan minuman ringan pada Seung Jo.
Ha Ni kesal, ia mulai ngomel, apa mereka kesini mau belajar atau kencan? Ha Ni puas ketika Seung Jo menolak minuman ringan yang ditawarkan. Ha Ni bahkan tidak tahan dan menertawai gadis itu.

Guru : Oh Ha Ni!
Ha Ni : Maaf, maaf.
Bahkan Wakil Kepala Sekolah juga heran melihat Oh Ha Ni di kelas spesial itu. Dia menemui Song Kang Yi, Wali kelas Ha Ni. Guru Song Kang Yi? apa tidak ada yang aneh mengenai Oh Ha Ni?

Song Kang Yi mengatakan Ha Ni memang sedikit aneh. Tapi Wakil Kepala Sekolah mengatakan bukan aneh seperti itu, tapi bagaimana mungkin Ha Ni bisa tiba-tiba berubah, dari rangking paling bawah ke rangking 50 besar seluruh sekolah?

Song Kang Yi : Apa anehnya? Sesuatu yang bisa dicapai dengan usaha yang cukup keras.
Guru lain yang sepertinya adalah saingan Ibu Song Kang Yi berkata aku juga berpikir itu sedikit aneh.
Song Kang Yi : Apa anehnya?
Guru : Mungkinkah? Apa mungkin dia mencontek?

Song Kang yi tidak terima, menyontek? siapa yang bisa ia contek dari kelas kami?
Guru itu berkata baiklah, kalau begitu kita tunggu dan lihat saja. Setelah itu para guru bingung, ini hari Jumat dan kelas lain sudah punya acara, ada yang piknik dan ada yang field trip. Lalu kelas 1 dan 7 apa yang akan dilakukan? Bagaimana jika kita mengadakan pertandingan atletik?

Guru Ji Oh tidak setuju apa bagusnya pertandingan atletik? Tapi Song Kang Yi berkata kelasmu belajar terus dan tidak pernah olahraga. Kalau begitu kelasku akan bertanding dengan kelas guru Song Ji Oh!

Kedua guru bertaruh, Song Kang Yi berkata kalau kelasnya menang, ia akan memanggil Song Ji Oh dengan panggilan oppa. Song Kang Yi membujuk anak kelasnya untuk tanding dengan kelas 1. Song Kang Yi berkata ayo kita beri pelajaran kelas 1, berikan yang terbaik, mengapa tidak ada yang jawab? Bong Jun Gu?

Joon Gu : Lalu apa yang akan guru berikan pada kami?
Song Kang Yi : Apa? Baiklah, jika kita menang dalam 3 pertandingan, aku akan membagikan pizza!

Anak-anak : Pizza? Pizza??
Anak-anak termotivasi karena pizza dan ingin mengalahkan kelas 1, mereka mulai berlatih dengan antusias. Tentu saja Baek Seung Jo saat melihat itu mendengus, tidak ada yang lebih lucu dari pertunjukan yang kalian perlihatkan.

Baek seung Jo berkata kelasnya tidak tertarik dengan kompetisi atletik dan kelas kalian akan menang bagaimanapun juga. Bong Joon Gu kesal, apa katamu? Jadi kami akan menang karena kalian tidak ingin berusaha keras?

Baek Seung Jo terus saja mengejek tim kelas 7 dan Ha Ni kesal, apa kau tahu apa yang kau katakan? Kau bersikap seperti ini karena kau tahu akan kalah.
Ha Ni : Ayam yang kalah selalu berkotek paling keras.
Seung Jo : Apa? Ayam?
Ha Ni : Ya, ayam!

Teman-teman Ha Ni menyiapkan kostum untuk memberi semangat. Ha Ni bingung ia akan mendukung siapa, Joon Gu atau Seung Jo. Ha Ni mencoba kostumnya. Min Ah heran kau dapat kostum ini dari mana?

Ha ni berkata Jang Mi yang memberikannya, katanya ini yang paling pas untukku. Min Ah kesal, rubah kecil itu memperlakukanmu seperti ini lagi.

Joo Ri minta rekan-rekannya melihatnya, Ha Ni, lihat aku, bagaimana?
Ha Ni : Oh! Lady Gaga!
Ha Ni sudah mengenakan kostum anehnya dan melihat Seung Jo, ia masih kesal dengan Seung Jo. Ah dia tidak tahu kalau ini aku, pikir Ha Ni. Menyedihkan? Seung Jo, mati kau! Ha Ni mengerjai Seung Jo dan mengganggunya, di pantat lagi! Seung Jo bingung siapa kau? Tapi ketika Ha Ni jatuh dan Seung jo membantunya, ia membuka topeng orang itu dan langsung ketahuan kalau itu Ha Ni. Seung Jo langsung menjewer pipi Ha Ni.
Pertandingan pertama.

Kedua kelas berdiri berjajar, masing-masing 15 orang. Kaki mereka diikat satu sama lain dan harus berlari bersama. Kelas 1 yang terdiri dari anak pintar mengenakan kostum biru, jatuh dan barisan-nya kacau. Kelas 7, kelas Oh Ha Ni, mengenakan seragam kuning, bergerak dengan seirama, kita satu! Ya! Mereka maju serempak dengan kompak, kalahkan mereka! kalahkan mereka!

Guru : Pemenangnya, kelas 7!
Anak-anak kelas 7 bersorak-sorai.

Jang Mi memberi semangat Seung Jo. Ibu Baek mengendap-endap dan bertemu Jang Mi. Jang Mi langsung mengenalinya dan dengan tidak malunya memanggilnya Ibu, apa kabar? Ini aku, Jang Mi. Hong Jang Mi.
Ibu Baek : Hong Jang Mi?
Jang Mi : Aku pergi mengunjungimu dengan ibuku waktu itu.

Ibu Baek agak lupa tapi ia tanya apa kau memberi semangat untuk Seung Jo?
Jang Mi : Ya.
Ibu berkata bagus, karena aku bingung mau mendukung siapa, jadi bagus kalau kau mendukung Seung Jo. Jang Mi bingung, apa?

Pertandingan kedua, tarik tambang juga dengan mudah dimenangkan oleh tim kelas Ha Ni.
Anak-anak senang sekali. 2-0. Bahkan Oh Ha Ni dan Bong Joon Gu berpelukan karena terbawa suasana. Baek Seung Jo melihat mereka dan ia memandang sinis. Apa benar Seung jo tidak peduli? Pertandingan terakhir adalah lari estafet. Seung jo dan Joon Gu keduanya ikut berpartisipasi. Juga Oh Ha Ni. Guru Song Kang Yi mendekati guru Song Ji Oh dan mengejeknya, kau sepertinya sengaja mengalah agar aku memanggilmu oppa ya?

Tentu saja guru Song Ji Oh tidak terima dan dalam lari estafet ini, ia berusaha dengan keras. Teman Ha Ni, Min Ah mengawali lomba dengan bagus, dan guru Song Kang Yi adalah orang ke-2, sayangnya ia terjatuh dan tanpa sengaja meraih celana guru Song Ji Oh! Ha! Song Kang Yi mendengar teriakan Ha Ni dan rekan-rekannya, guru! bangun! guru! cepat!

Song Kang Yi : Ha Ni, jangan khawatir, aku disini! Dan dia melemparkan tongkat estafet itu ke arah Ha Ni, semua melihat arah jatuhnya tongkat, Oh Ha Ni dengan gaya bionic woman melompat dan menangkap tongkat itu lalu lari!

Ha Ni lari dengan bagus sekali, ia melihat Bong Joon Gu yang sudah siap-siap, Ha Ni berhasil melewati tim dari kelas 1 yang sudah lari duluan. Tapi Ha Ni juga melihat Baek Seung Jo yang sepertinya melihat ke arahnya dengan tersenyum, Ha Ni memejamkan mata beberapa kali, aku salah lihat kali, lalu ia melihat, tiba-tiba Baek seung jo mengenakan seragam tim kuning!

Ha Ni : Baek Seung Jo tersenyum dan mengulurkan tangannya padaku.
Ha Ni terhipnotis lalu tanpa sadar ia mengulurkan tongkat estafet itu pada Baek Seung Jo, Seung Jo menerima tapi hanya melewatkan tongkat itu saja, dan ia langsung mengambil tongkat dari rekan satu tim-nya.

Ha Ni bingung, apa yang terjadi? Baek Seung Jo lari melewatinya, dasar bodoh. Joon Gu teriak-teriak Oh Ha Ni! Oh Ha Ni! Ha Ni sadar dan segera memberikan tongkatnya pada Joon Gu. Joon Gu mati-matian menyusul tapi tetap kalah, Baek Seung Jo menang.
Kemenangan itu disambut antusias kelas 1, dan juga.

ibu sepertinya ibu lebih suka melihat fluktuasi hubungan, Baek Seung jo dengan Oh Ha Ni.
Anak-anak kelas 7 mengeluh, mereka kecewa karena tidak jadi makan pizza. Semua berkata ini karena guru yang jatuh, tapi guru Song Kang yi berkata dia sudah melemparkan ke Ha Ni. Ah benar kata anak-anak, mana Oh Ha Ni? semuanya ingin Ha Ni yang membayar agar mereka bisa makan pizza. Tapi Bong Joon Gu membela Ha Ni, ini bukan salah Ha Ni, aku seharusnya menggerakkan lenganku sedikit.

Lalu semua berkata kalau begitu Bong Joon Gu yang traktir kami pizza. Kau harus traktir!
Joon Gu : Baik! aku yang akan bayar, berapa memangnya?
Anak-anak : Sekitar 1500 Won
Joon Gu : Apa? 1500 Won? Aku tidak punya uang sebanyak itu.
Tiba-tiba Ibu Baek Seung Jo masuk, aku yang akan membelikan pizza untuk kalian. Kalian semua keren sekali hari ini.
Ibu : Aku senang karena kalian. Karena aku sangat berterima kasih maka aku akan membelikan pizza untuk kalian.

Anak-anak bingung, dan anda adalah Ibu tidak mau terus terang, ia hanya berkata aku adalah fans-nya Ha Ni. Aku datang untuk memberi semangat pada Ha Ni.

Ibu bahkan berfoto bersama Ha Ni dan teman-temannya sekelas, bahkan Ibu guru Song Kang Yi dan wakil kepala sekolah juga ikut. Untuk diposting di blog ibu. Malamnya, Ha Ni duduk di depan jendela dan mengeluh kalau badannya sakit semua, ada Seung jo juga disitu yang asyik dengan iPod-nya.
Ha Ni : Wow..pemandangan-nya bagus sekali
Seung Jo : Kau terbakar

Ha Ni merasa iri, Seung Jo selalu bagus dalam segala hal. Lalu Seung Jo tanya : mengapa kau memberikan tongkatnya padaku?
Seung jo merasa Ha Ni pasti kena sasaran teman-temannya lagi.
Ha Ni : Ya, tidak apa-apa kau mengejek-ku, tapi apa kau tahu, ibumu membelikan kami pizza, jadi semuanya baik-baik saja.
Seung jo : Ibuku? tidak ada yang bisa menghentikan-nya.

Seung Jo : Biasanya ayah atau anak-anak yang membuat orang cemas tapi di keluarga kami selalu saja ibu yang membuat masalah.
Ha Ni : Mengapa? Aku pikir ibumu sangat hebat, benar-benar baik
Seung Jo : Sebaik apa?

Ha Ni mengaku Ibu Seung Jo datang membawa pizza dan bahkan mengambil foto kami, aku merasa sangat bersyukur. Ibu yang ada di dekat mereka ikut mendengarkan dan merasa senang.
Seung Jo : Bersyukur?

Ha Ni : Ya, ibuku tidak pernah datang ke sekolahku. Dia meninggal demikian cepat, ya tentu saja ada ayah dan nenek, meskipun aku berterima kasih karena mereka. Aku tidak merasa bahagia.
Ha Ni merasa hari ini bagaikan ibunya sendiri yang datang ke sekolah. Ha Ni akan membantu menyiapkan makan malam. Seung jo tidak sengaja berkata kalau Ha Ni istirahat saja, tapi ia menambahi ya tentu saja, bagaimanapun kau tinggal di rumah orang jadi harus mengambil hati.

Seung Jo : Tapi tadi apa yang kau pakai pagi ini?
Ha Ni : Apa itu?
Seung Jo : Raja kentut, kentut, kentut, kentut, apa kau tidak tahu?
Ha Ni : Woo Yi kentut, Woo Yi kentut,
Seung Jo : Kelihatan lucu.

Ha Ni senang senang jadi ia berkata ya sudah tidak apa-apa, aku sudah terbiasa dengan ejekanmu, tapi telinga apa? telinganya hilang? Oh Ha Ni salah dengar, ia pikir Seung jo bilang kostumnya tidak punya telinga.

Ibu Baek sedang update blognya, ia posting foto-foto terbarunya. Ibu Baek berkata pada suaminya, sejak Ha Ni tinggal di rumah ini, ia merasa ada orang sesungguhnya yang tinggal di rumah ini. Ibu mengamati foto Seung Jo setelah memenangkan pertandingan, sudah lama sekali tidak melihat Seung Jo tersenyum seperti itu. Karena ayah Ha Ni masih sibuk di restauran, maka Ayah Ibu Baek membawa semua anak-anak bergabung dan makan-makan bersama di sana. Kedua keluarga terlihat sangat akrab.

Ayah Ibu Baek menikmati mie buatan Ayah Ha Ni dan memuji mie mori buatan-nya. Ayah Ha Ni mengucapkan terima kasih pada Seung Jo, kau hebat sekali. Baek Seung Jo seperti biasa cuek dan sibuk sendiri dengan iPod-nya.

Seung Jo : Bukan apa-apa
Ibu Seung Jo : Bukan itu masalahnya, yang paling hebat adalah Seung Jo bisa mengalami dan belajar dari ini.

Kemudian keluarga Baek dan Oh saling mengucapkan terima kasih berbalas-balasan. Lalu suasana semakin hangat dan ayah Baek menyarankan bagaimana kalau minum sedikit? Ayah Baek menawarkan anggur beras pada Ha Ni, apa pemilik mau minum? Ha Ni kaget, saya?

Ayah Ha Ni juga terkejut tapi ia memberi kode pada anaknya, karena itu adalah tawaran dari orang tua, kau bisa minum segelas.
Ayah Baek : Ini segelas!
Semuanya bersulang, Ha Ni minum araknya, Seung Jo mengamatinya.

Ayah Ha Ni bercerita kalau Ha Ni punya julukan, yaitu siput Nabi Nuh. Semua heran, Siput Nabi Nuh? maksudmu Nuh dari Bahtera Nuh, yang mengangkut banyak hewan kan? Tapi tidak ada yang memperhatikan siput ini, jadi siput ini memanjat dengan susah payah siang dan malam, dia tidak berhenti memanjat dan akhirnya masuk ke dalam bahtera.

Ha Ni berkata selama aku memiliki keyakinan, aku bisa melakukan semua dengan benar. Mereka mulai minum-minum makgulli lagi dan bercerita mengenai masa lalu. Ayah Ha Ni dan Ayah Seung Jo bahkan berkata mereka dulu pernah membentuk band. Ibu Seung Jo tertarik dan Ha Ni mengambilkan gitar, lalu menyanyilah kedua ayah itu sebagai nostalgia. Ibu Baek sangat menikmati pertunjukan mereka, Ha Ni juga melihat dengan pandangan sayang pada ayahnya, Ha Ni menoleh ke belakang dan Seung jo tetap cuek.

Ha Ni mulai mabuk, dan ketika kedua ayah minta Seung Jo bergabung, Seung Jo hanya mendengus, berisik sekali. Ha Ni mulai ngomong sembarangan, apa Baek Seung Jo yang terkenal akan menyanyi di tempat kumuh seperti ini? Ayahnya mengingatkan, kau mabuk.

Ha Ni : Apa mabuk? Aku belum selesai, dia mengatakan kalau aku adalah sasaran kemarahan publik, ayah dia berkata kalau aku tidak berguna dalam segala hal.

Kedua orang tua kaget, benarkah?
Eun Jo : Ya terlihat jelas
Ibu : Baek Eun Jo!

Ha Ni : Baek Seung Jo apakah kau sehebat itu, begitu hebat sampai kau bisa merendahkan orang. Kau bilang jangan mengatakan kalau kita tinggal bersama. Tapi apa yang harus kulakukan? Bagaimana menjelaskannya? Apa kau harus mengatakan itu di depan semua orang? Setiap kali kau selalu seperti ini. Kau adalah bad guy!

Seung Jo : Sudah waktunya pulang.
Ha Ni : Lihat! lihat dia selalu seperti itu, dia masih ingin memotong pembicaraan orang. Aku benar-benar membencimu!

Ibu Seung Jo kaget, ia tidak mengira Ha Ni membenci Seung jo, ia pikir keduanya adalah pasangan yang serasi.

Ha Ni : Ya aku sangat membencinya
Seung Jo membalas dengan : Ibu, Ayah, Eun Jo, baik, baik, apa kalian tidak terbalik?

Ha Ni : Apa?
Seung Jo membacakan surat cinta Ha Ni diluar kepala : "Sebenarnya, aku tidak memanggilmu Seung Jo. Aku ingin memanggilmu roh hutan. Selama di sekolah, meskipun aku hanya bisa jalan melewatimu. Tapi tetap saja, aku memikirkanmu setiap hari. Kau sangat ramah dalam mimpiku."
Ha Ni : tutup mulutmu! ya! Bad guy!

Ibu justru semangat, omo Ha Ni, kau menulis surat untuk Seung Jo? Semua jadi kaget, ayah Ha Ni baru sadar, jadi dia yang kau sebut waktu itu? Jadi itu Seung Jo?

Ha Ni : Kau mengingat semuanya agar kau bisa membalasku kan?
Seung Jo : Aku bisa mengingatnya setelah membacanya sekali, apa yang bisa kulakukan?

Ha Ni mengakui ia memang menulisnya, tapi sekarang sudah berakhir, benar-benar berakhir.

Ha Ni : Bahkan jika ada sedikit rasa suka, sekarang sudah lenyap semua.
Seung Jo : Benarkah?
Ha Ni : Ya! Aku benar-benar membencimu!
Seung Jo : Ha Ni!
Ha Ni : Bad Guy!
Tapi tidak lama, Ha Ni mabuk dan tidak bisa jalan, ibu Seung Jo memaksa anaknya menggendong Ha Ni.
Seung Jo : Apa? Ibu mau aku menggendongnya di punggungku?

Ayah Ha Ni berkata tidak perlu, biar aku saja, biarkan ayah yang menggendongmu. Seung Jo mengalah baiklah-baiklah dan ia menggendong Ha Ni. Kedua orang tua melihat dengan pandangan ingin senang. Seung jo bicara, kau menyusahkan saja. Sementara ayah Seung Jo berkata pada ayah Ha Ni, Gi Dong, jika ini berlangsung terus, apa kau pikir kita bisa jadi keluarga?

Ha Ni setengah sadar masih memaki Seung Jo sebagai bad guy dan Seung Jo menyindir, Oh Ha Ni, kau benar-benar berhasil. Aku tetap saja harus menggendongmu di punggungku. Seung Jo bahkan bisa merasakan jantung Ha Ni berdebar keras dan ia mengejeknya. Ha Ni langsung minta diturunkan. Tidak hanya sampai disitu, Seung jo juga mengejek :
Seung Jo : tapi sepertinya lebih buruk dari yang kukira, Oh Ha Ni
Ha Ni : Apa maksudmu?
Seung Jo : Jika terus seperti itu, kalau nanti anakmu lahir, apa kau bisa membesarkannya dengan baik?

Maksud Seung jo dada Ha Ni rata, jadi apa bisa menyusui kelak? Paginya, Ibu Seung Jo pergi ke kamar Ha Ni, ia membawa selembar foto, ia ingin menunjukkan pada Ha Ni tapi Ha Ni masih tidur, jadi Ibu memasukkan foto itu ke buku pelajaran Ha Ni.

Ha Ni bangun dan ia mengeluh sakit kepala. Lalu duduk menghadap kaca dan ingat betapa rata dadanya, lalu ia mengambil kaus kaki dan menyumpalkan di dalam bra-nya, lalu merasa puas dengan hasilnya.

Seung Jo menyadari perubahannya dan Ha Ni senyum menang. Ibu mengajak semua sarapan di luar ruangan karena cuacanya bagus sekali. Lalu Seung Jo mengajari Eun Jo bagaimana caranya lompat tali untuk tes atletik di sekolah adiknya.

Ha Ni memuji sup buatan Ibu dan ia menyarankan Eun Jo untuk menahan agar ketiaknya tetap rapat. Eun Jo selalu merendahkan Ha Ni, jika kau sedemikian bagus, tunjukkan padaku. Ternyata Ha Ni memang ahli. Ibu langsung terpesona. Eun Jo mencobanya dan ia lumayan juga dibawah bimbingan Ha Ni.
Seung jo duduk dan mencibir ketika Ha Ni mengajar Eun Jo melompat. Dan Ha Ni tidak sadar kalau gumpalan kaus kakinya jatuh karena lompat tali. Seung Jo yang melihatnya pertama kali, apa ini? Kaus kaki? Ha Ni sadar, itu yang dari dalam bra-nya, lalu ia langsung mengambil kaus kakinya sebelum ada yang menyadarinya.

Sampai di sekolah, Ha Ni dan rekan-rekannya ngobrol seperti biasa, Joo Ri mulai mengatur rambut Ha Ni dan anak-anak tanya mengenai fasilitas di ruang belajar khusus. Apa benar ada AC-nya? Ha Ni membenarkan, aku harus mengenakan lengan panjang karena dingin.

Aku dengar kalian dapat komputer. Ha Ni membenarkan, internet-nya sangat cepat. Jika main game akan sangat menyenangkan. Bong Jun Gu datang, Ha Ni, Ha Ni, Ha Ni, kau sedang menyisir ya? Apa kau sudah makan. Bong Jun Gu benar-benar perhatian.

Ha Ni minta tolong diambilkan bukunya. Jun Gu dengan senang hati mengambilkan-nya, lalu ada selembar kertas jatuh melayang dari buku.Jun gu mengambilnya, oh ada yang jatuh, dan ia tertegun. Ha Ni tidak terlalu peduli dan tetap membaca bukunya.

Jun Gu terbelalak, semua pengiringnya juga, ekspresi mereka membuat Joo Ri dan Min Ah heran lalu ikut melihat, apa sih, foto ya, foto apa? Ha Ni awalnya tetap belajar tapi ia heran melihat pandangan aneh teman-temannya, ada apa? Ya! Oh Ha Ni apa ini? Mengapa kau tidur dengan Baek Seung Jo? Ha Ni kaget sekali dan ia langsung mengambil foto itu, tidak, itu kami tidak tidur bersama.

Itu adalah foto yang diambil ibu ketika keduanya ketiduran setelah belajar dan Ibu bahkan mengupload foto itu ke blognya. Foto itu segera memicu kekacauan, semua panik, apa mereka tinggal bersama? dengan Baek Seung Jo? Apa ini? apa mungkin ini sudah di photoshop?

Teman-teman Ha Ni ingin mengunjungi rumah Seung Jo, tapi Ha Ni menolaknya. Tidak, tidak. Bong Jun Gu patah hati dan dihibur oleh pengiringnya.
Baek Seung Jo : Oh Ha Ni!!
BERSAMBUNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar